Rasa Yang Salah


            Pagi ini terlalu indah untuk terlupa, sebuah kejadian diamana sang penyu yang sedang berjemur di pantai bertemu dengan seekor buaya betina yang menawan. Memang aneh tapi semua terjadi layaknya sebuah keajaiban. Kura kura itu tampak terpesona oleh anggunnya seekor buaya betina yang sedang berdiam di sebuah rawa dekat pantai tersebut.
Dengan langkah perlahan sang penyu menghampiri buaya tersebut, dia memberanikan diri untuk bertanya pada buaya tersebut. Namun ketika sudah dekat dengan buaya betina tersebut sang penyu melihat buaya tersebut di hampiri oleh buaya jantan yang tentu ukurannya lebih besar dari sang penyu. Sang penyu pun langsung berbalik badan dan kembali kepantai dengan kekecewaan yang dia terima.
            Di pantai dia menghampiri sahabatnya yang sedang bersantai disana, lalu dia menceritakan apa yang terjadi barusan.
“Chel saya punya cerita, barusan saya ingin menghampiri seekor buaya yang cantik tapi ketika ingin mendekati dia ternyata ada buaya jantan yang sedang menghampirinya. Aku pun kembali kesini.” Ujar sang penyu.
“Maknannya kamu jangan suka aneh aneh deh, masa sejenis kita yang tubuhnya kecil ingin mendekati buaya yang besar seperti itu, aneh kamu nyu” Jawab Chelo.
“Ah gapap Chel namanya juga usaha” sang penyu menjawab kembali.
“Iya lah terserah kamu nyu” Ujar Chelo.
Karena Sang Penyu tidak merasa puas dengan jawaban temannya itu dia pun berenang ke pantai, kebetulan waktu sudah sore dan saatnya dia kembali ke lautan untuk berjumpa dengan teman yang lebih banyak di lautan.
            Malam itu menjadi malam yang panjang untuknya, dia ingin melupakan kejadian itu tapi saying nya dia selalu terpikir tentang sang buaya betina tersebut. Akhirnya dia memutuskan untuk memaksakan tidur meskipun memang sulit baginya tertidur. Dalam waktu dua jam dia pun akhirnya bisa tertidur, lalu sang penyu pun bermimpi dan betul saja yang hadir dalam mimpi tersebut bukan lain yaitu sang buaya tersebut. Hanya bedanya kali ini buaya lah yang menghampiri si penyu dan dia pun berbicara bahwa sebenarnya dia melihat seekor penyu jantan yang gagah perkasa tapi sayangnya adia hanya bisa diam melihat penyu tersebut. Kemudian sang penyu terbangun dan langsung naik kedaratan karena memang waktu sudah pagi dan saatnya untuk dia naik ke daratan.
Karena penasaran dia melihat lagi kearah rawa dan berharap sang buaya ada di rawa tersebut, dan betul saja disana ada sang buaya sedang berjemur di pinggir rawa. Sang penyu pun memberanikan diri untuk bertanya kepada buaya tersebut.
“Hey buaya? Sedang apa kamu ditepi?” tanya si penyu.
“harusnya aku yang bertanya, mau apa kamu kesini, bukannya tempat mu di lautan?” Jawab si Buaya
“Lautan asin, aku mau mencari yang manis di dekat air tawar.” Ujar si Penyu
“Maksudmu?” Jawab si Buaya.
“Lupakan saja.” Ujar si Penyu.
Lalu sang buaya pun pergi ke rawa untuk mencari ikan karena dia kelihatan lapar dan sang penyu pun kembali ke pantai dengan ekspresi yang berbeda dari kemarin. Rupanya dia senang karena bisa bersapa dengan sang buaya meskipun hanya sekedar berbicara biasa.
Biasa namun begitu berharga, mungkin itu yang buaya rasakan, tak perlu terlalu banyak dia berbicara, karena dia tau batasan dimana antara buaya dan penyu, antara air laut dan air tawar.

Comments

Popular Posts